Mekanisme Reaksi Eliminasi E1

Februari 20, 2019

Mekanisme Reaksi Eliminasi E1 

Reaksi eliminasi (E1) merupakan reaksi yang berlangsung dengan dua tahapan, di mana terjadi penghilangan substituen HX untuk membentuk ikatan rangkap. Reaksi ini mirip dengan reaksi substitusi nukleofilik (SN1), yaitu dimana reaksi terjadi dengan dua tahap. 




Pertama, leaving group yang meninggalkan gugus kemudian membentuk karbokation. Langkah ini adalah langkah pertama yang sama dengan reaksi SN1. 




Kemudian basa menyerang (melepaskan) hidrogen yang berikatan dengan  karbon untuk membentuk ikatan rangkap. 



Contoh reaksi yang terjadi :




Reaksi eliminasi E1 dapat berjalan dengan ideal jika :

-Leaving group yang baik.
-Karbokation yang stabil .
-Basa yang lemah.
-Digunakan pelarut polar yang dapat menstabilkan karbokation.



Langkah pertama mekanisme pada reaksi eliminasi (E1) ini yaitu pembentukan karbokation dimana terjadi langkah penentuan laju. Persamaan yang terjadi yaitu:  Laju = k [substrat] 



Karena basa tidak terlibat dalam langkah penentuan laju, sifat basa tidak penting dalam reaksi E1. Namun, semakin reaktif basa, semakin besar kemungkinan reaksi E2 terjadi. Karena Eliminasi E2 disukai dengan basis yang kuat. Jadi, kita hanya melihat bahwa eliminasi E1 biasanya hanya terjadi dengan basis (basa) yang lemah

Reaktivitas Reaksi Eliminasi E1

Sesuai dengan faktanya bahwa reaksi E1 terjadi dengan pembentukan karbokation. Dengan pernyataan tersebut bahwa aturan yang ada dalam reaksi SN1 masih tetap berlaku. 



Seperti yang terlihat, bahwa karbokation tersier lebih disukai daripada sekunder, primer dan metil. Hal ini disebabkan oleh fenomena hiperkonjugasi, yang pada dasarnya memungkinkan ikatan C-C atau C-H di dekatnya berinteraksi dengan orbital karbon untuk membawa elektron ke keadaan energi yang lebih rendah. Dengan demikian, reaksi ini memiliki efek stabilisasi pada molekul secara keseluruhan. Artinya reaksi ini dapat berjalan dengan keadaan yang stabil. Secara umum, karbonasi primer dan metil tidak diproses melalui jalur E1 karena alasan ini, kecuali ada cara pengaturan ulang karbokation untuk memindahkan muatan positif ke karbon terdekat. Karbon sekunder dan tersier membentuk karbonasi yang lebih stabil, sehingga pembentukan ini terjadi cukup cepat. 

Karbokation sekunder dapat mengalami jalur reaksi E2, tetapi ini umumnya terjadi jika terjadi penyerangan basa kuat. Hal lainnya dapat terjadi jika penambahan basa lemah ke reaksi E2, karena E2 tidak menyukai basa lemah, sehingga mendorong terbentuknya jalur E1. Pelarut protik polar dapat digunakan untuk menghalangi nukleofil, sehingga E2/Sn2 tidak dapat terjadi.

Permasalahan :

1. Jelaskan mengapa keberadaan basa/nukleofil yang lemah lebih menyukai reaksi E1 daripada E2 ?
2. Mengapa pelarut polar sangat berpengaruh terhadap reaksi E1 ?
3. Mengapa Reaksi E1 disebut dengan reaksi unimolekular ?

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

4 Comments

  1. Hallo Rifky.
    Saya Andi Wahyu Arya Benanda dengan NIM A1C117078 akan menjawab permasalahan Anda nomor 3.

    Karena reaksi Eliminasi 1 atau E1 adalah reaksi yang terjadi dalam dua tahapan atau langkah atau proses. Yang mana dalam E1 ini terjadi penghilangan substituen HX untuk membentuk ikatan rangkap.

    Sekian jawaban dari saya semoga membantu :)

    BalasHapus
  2. assalamualikum wr wb
    saya seno sakti sugaragiri (A1C117002)
    disini saya akan membantu menjawan permasalahan no 2
    pada reaksi eliminasi unimolekuler E1 terjadi dalam dua tahapan yang pertama ionisasi lalu deprotonisasi
    pada tahap onisasi yaitu pembentukan intermediet karbokation dan pelepasan gugus pergi
    terjadinya ionisasi harus didukung oleh suasana yang polar
    hal ini dikarenakan pelarut polar dapat menstabilkan ion dengan cara solvasi
    biasanya pelarut polar yang sering digunakan adalah air (H2O)
    pada tahap ionisasi juga disebut sebagai tahapan yang lambat dikarenakan energi aktivasi pada gugus alkil halida lebih rendah dibandigkan dengan pembentukan intermediet karbokation
    jadi diperlukan waktu yang lama dan juga didukung dengan suasana pelarut yang polar agar alkil halida bisa patah dan membentuk intermediet karbokation dan melepaskan gugus pergi
    semoga membantu

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Saya :Lara
    NIM : A1C117062
    Saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1....
    Basa lemah sangat menyukai reaksi E1, dikarenakan E1 melalui 2 tahapan, yaitu pelepasan leaving group, untuk membentuk karbokation, selanjutnya lenyerangan oleh nukleofil yang bersifat lemah, jika basis yang menyerang kuat maka reaksi kembali ke eliminasi E2.
    Terimakasih semoga membantu....

    BalasHapus