Screening fitokimia
merupakan tahap awal dalam suatu penelitian mengenai segala senyawa kimia yang berasal dari bahan alam, yang bertujuan
untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung di dalam sebuah tanaman yang sedang diteliti. Fitokimia mempelajari berbagai macam senyawa organik yang terkandung dalam suatu tanaman, yaitu mengenai struktur kimianya, biosintetisnya, serta manfaat bagi tanaman di sekitarnya.
Metode screening fitokimia dilakukan dengan
melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi-pereaksi, baik berupa pereaksi Mayer, Dragendorff, reaksi uji Wilstater, dll.
Metode yang biasa digunakan dalam screening fitokimia harus memiliki persyaratan, yaitu :
- Metode yang digunakan sederhana dan cepat.
- Penggunaan peralatan yang sedikit.
- Selalu selektif dalam mengidentifikasi senyawa-senyawa tertentu.
- Dapat memberikan informasi tambahan mengenai keberadaan senyawa tertentu dalam kelompok senyawa yang diteliti.
Golongan senyawa kimia berdasarkan metode screening fitokimia dapat ditentukan dengan cara :
- Pengujian warna
- Penentuan kelarutan
- Bilangan Rf
- Ciri spektrum UV
Namun secara umum penentuan golongan senyawa kimia berdasarkan uji warna dilakukan dengan menggunakan pereaksi yang spesifik karena dirasakan lebih sederhana.
1. Senyawa Fenol
Senyawa fenol ditandai dengan struktur cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Cendrung mudah larut dalam air, contoh senyawa : polifenol, flavonoid, tanin dan quinon.
2. Senyawa Terpenoid
Terpenoid tersusun dari molekul unit isoprena (C5), digolongkan berdasarkan jumlah isoprena dari senyawa tersebut, seperti: monoterpen, dua isopren (C10), tiga isopren (C15), empat (C20), C25, C30, C35, C40 :
- Monoterpen (C10) dan seskuiterpen (C15) : mudah menguap, komponen minyak atsiri.
- Diterpen (C20) : lebih sukar menguap.
- Triterpen (C30) : sterol dan saponin (senyawa yang tidak menguap).
- Pigmen karetonoid : tetraterpenoid (C40).
3. Senyawa Nitrogen
Senyawa nitrogen yang ada pada tumbuhan seperti : asam amino, amina, alkaloid, glikosida, sianogen, porfirin, purin, piridin, sitokinin dan klorofil (pigmen porifirin), tetapi telah terbesar dari senyawa nitrogen adalah alkaloid.
Alur Kerja Screening Fitokimia
Senyawa kimia berdasarkan asal biosintesis, sifat kelarutan, gugus fungsi digolongkan menjadi :
- Senyawa fenol, bersifat hidrofil, biosintesisnya berasal dari asam shikimat.
- terpenoid, berasal dari lipid, biosintesisnya berasal dari isopentenil pirofosfat.
- asam organik, lipid dan sejenisnya, biosintesisnya berasal dari asetat.
- senyawa nitrogen, bersifat basa dan bereaksi positif terhadap ninhidrin atau dragendorf.
- gula dan turunannya.
- makromolekul, umumnya memiliki bobot molekul yang tinggi.
Sedangkan berdasarkan biogenesisnya senyawa bahan alam dikelompokkan menjadi :
- Asetogenin : flavonoid, lipid, lignan, dan kuinon.
- karbohidra : monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
- isoprenoid : tepenoid, steroid, karotenoid.
- senyawa mengandung nitrogen : alkaloid, asam amino, protein, dan nukleat.
Permasalahan :
1. Bagaimana screening fitokimia terhadap uji senyawa flavonoid ?
2. Bagaimana screening fitokimia terhadap uji senyawa tanin ?
3. Bagaimana screening fitokimia terhadap pereaksi Mayer dan Dragendorff ?
3. Bagaimana screening fitokimia terhadap pereaksi Mayer dan Dragendorff ?
Saya Neng early Oktavia dengan Nim A1C117044 akan mencoba menjawab permasalahan Pada no 2 dimana permasalahannya ialah bagaimana screening fitokimia terhadap uji senyawa tanin?
BalasHapusSebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu senyawa tanin. Tanin ialah senyawa umum yang terdapat dalam tumbuhan berpembuluh yang memiliki gugus fenol dengan rasa sepat.
Uji senyawa tanin dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak sampel kedalam metanol hingga terendam, kemudian ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3 1%.
Hasilnya akan positif jika terbentuk warna hitam kebiruan atau Hijau.
Semoga membantu
Haii Rifky.
BalasHapusPerkenalkan saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalah pertama.
Screening fitokkmia terhadap senyawa flavonoid ini sendiri yaitu dengan menambahkan air sebanyak 10 ml pada senyawa yang akan di uji, lalu dididihkan selama 5 menit. Setelah itu filtrat nya ditambahkan dengan serbuk magnesium, 0,4 ml amyl alkohol dan alkohol 4ml.
Hasil yang positif akan ditandai dengan perubahan warna menjadi merah, kuning atau jingga pada lapisan amyl alkohol.
Semoga membantu yaa:)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushaloo rifky
BalasHapusperkenalkan saya cindy felia agam dengan NIM A1C117046 saya akan membantu menjawab permasalahan no 3 jadi dalam screening fitokimia ini jika suatu sampel akan dilarutkan dengan H2SO4 ( ASAM SULFAT ) 2 N maka jika dujicobakan baik itu reaksi mayer ataupun dragendroff itu masing masing jika hasilnya positif setelah diuji maka, yang pereaksi mayer akan terbentuk sebuah endapan putih kekuningan sedangkan pereaksi dragendroff akan terbentuk endapan jingga merah.
semoga membantu ya
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^