ETNOBOTANI : Pemanfaatan Senyawa Bahan Alam Dalam Kehidupan Sehari-Hari (Pewangi)

Agustus 18, 2019

Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia/masyarakat dengan lingkungan hidupnya, seperti hubungan manusia dengan tumbuhan serta pengkajian penggunaan tumbuhan sebagai bahan makanan, tempat berlindung atau rumah, bahan obat-obatan, pakaian, sebagai alat perburuan dan dapat pula digunakan dalam upacara adat.




Pewangi merupakan salah satu contoh bahan kimia yang memiliki aroma tertentu dan khas yang sering dipakai dalam kebutuhan hidup manusia, bahkan pewangi sering terdapat dalam produk kecantikan ataupun sebagai pembersih. Contohnya seperti parfum, pengharum ruangan, sabun, detergen, shampo, pembersih lantai, pengharum toilet, dll. Bahan kimia yang sering digunakan dalam bahan pewangi biasanya berupa senyawa ester. Tidak hanya itu, dalam bahan pewangi sering ditambahkan zat seperti aseton, benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol, dan lainnya.

Senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam pewangi memiliki aroma khasnya tersendiri, seperti bau aroma bunga melati, sitrus, apel, mawar, pinus, jeruk, dll. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
No.
Bahan Kimia
Aroma
1
Amil salisilat
Melati
2
Sitronelol
Sitrus
3
Butil asetat
Apel
4
Geraniol
Mawar
5
Sobornil asetat
Pinus
6
Oktil asetat
Jeruk

Amil salisilat berfungsi sebagai bahan baku penyedap rasa dan intisari buah, bahan pembuat parfum dan industri sabun.

Sitronelol, juga dikenal sebagai dihydrogeraniol, adalah monoterpenoid asiklik alami (sejenis terpene yang dimodifikasi). Sitroneloll berfungsi sebagai bahan pewangi dan pengusir serangga ketika digunakan dalam produk perawatan. 

Struktur Kimia Sitronelol

Dalam parfum, Sitronelol berfungsi sebagai penambah aroma karena memiliki kemampuan untuk meningkatkan aroma jenis bunga, terutama sitrus. Dalam industri perawatan kulit, Sitronelol secara jelas digunakan sebagai bahan pewangi untuk kosmetik dan produk perawatan.

Butil Asetat adalah bahan penyedap yang digunakan dalam produk kecantikan maupun makanan yang memberikan rasa apel. n-Butil asetat, juga dikenal sebagai butil etanoat, adalah senyawa organik yang biasa digunakan sebagai pelarut dalam produksi pernis dan produk lainnya.

Struktur Kimia Butil Asetat

Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol yang merupakan komponen utama sebagai minyak mawar, minyak palmarosa, dan minyak sereh yang tidak berwarna. serta tingkat kelarutan yang rendah dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik yang umum.

Struktur Kimia Geraniol

Sobornil Asetat merupakan cairan yang tidak berwarna yang membentuk kristal pada suhu 10 derajat Celcius serta memiliki karakteristik dengan bau seperti kamfer. Digunakan dalam parfum dan untuk perasa makanan.

Oktil asetat atau oktil etanoat, adalah senyawa organik dengan rumus CH₃(CH₂)₇O₂CCH₃. Diklasifikasikan sebagai ester yang terbentuk dari 1-oktanol dan asam asetat yang ditemukan dalam buah jeruk dan digunakan sebagai bahan pembuatan parfum.

Struktur Kimia Oktil asetat

Parfum untuk tubuh mengandung minyak esensial yang terbuat dari tumbuhan, yang berfungsi sebagai aromaterapi atau untuk menambah percaya diri seseorang, tetapi Parfum yang biasa dijual tidak terdiri dari sepenuhnya minyak esensial murni, melainkan telah melewati proses pencampuran dan pengenceran serta kandungan air maupun alkohol.

Permasalahan :

1. Bagaimana strategi pengembangan bahan alam sehingga dapat digunakan dalam  kebutuhan hidup manusia?

2. Bagaimana tingkat konsentrat senyawa aromatik pada parfum sehingga memiliki ketahanan wangi yang baik?

3. Mengapa penggunaan parfum secara berlebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia ?

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

4 Comments

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh
    Saya Indah dengan nim RSA1C117005 kelas REGULER MANDIRI.
    Menurut saya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Apalagi di dalam parfum terdapat beberapa bahan kimia. Salah satu nya dietil ftalat (DEP) yang dapat mempengaruhi fungsi paru-paru.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. hallo rifki,
    Saya Yuli Pertiwi NIM A1C117020 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. senyawa bahan alam sangat banyak sekali dimanfaatkan dalam kebutuhan hidup manusia. ada 2 strategi dalam pengembangan bahan alam untuk kebutuhan manusia.
    1. strategi klasik, yang lebih menekankan pada pendekatan secara kimia daripada aktivitas dari senyawa tersebut. dimana berbagai senyawa bahan alam ini akan diisolasi dan ditentukan strukturnya yang selanjutnya akan diuji aktivitas dari hasil senyawa tersebut. strategi ini tidak melihat apakah senyawa itu aktif atau tidak, tapi lebih menekankan pada perolehan senyawa hasil alam semaksimal mungkin.
    2. strategi modern, pendekatan ini lebih berfokus pada aktivitas dari senyawa setelah itu baru ciri-ciri atau karateristik dari senyawa tersebut. pada strategi ini, ditahap isolasi hanya fraksi yang memiliki aktivitas yang dibutuhkan yang dapat lanjut ke proses berikutnya.
    terimakasih

    BalasHapus
  4. Saya Neng Early Oktavia dengan nim A1C117044 akan mencoba menjawab permasalahan pada no 2 yang mana parfum itu memiliki tingkat konsentrat senyawa aromatik yang berbeda beda biasanya diistilahkan menurut kemasan parfum seperti :
    1. Ekstrak parfum yang mengandung 20%-30% konsentrat senyawa aromatik dengan bahan dasar minyak sehingga memiliki tingkat ketahanan wangi hingga 6-8 jam.
    2. Eau de parfum mengandung 15%-20% konsentrat senyawa aromatik dengan ketahanan wangi mencapai 5 jam.
    3. Eau de toillette yang mengandung kadar alkohol tinggi dengan 5%-15% konsentrat senyawa Aromatik dan wanginya bertahan hingga 3-4 jam.
    4. Eau de cologne Mengandung 2%-5% konsentrat senyawa aromatik dengan ketahanan wangi hingga 1-2 jam.
    5. Eau fraiche yang mengandung 1%-3% konsentrat senyawa aromatik.

    Semoga membantu

    BalasHapus